KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . saya juga ingin mengucapkan terimakasih
atas bantuan teman-teman dan guru pembimbing Bpk. Andi Asnur Pranata Muhibah
Hadmar.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pengetahuan lingkungan adalah penting untuk
mendapatkan manfaat dari keanekaragaman
hayati secara berlanjut. Karena secara umum manfaat mempelajari pengetahuan lingkungan bisa
dilihat dari nilai biologi, nilai pendidikan, nilai estetika, nilai budaya, nilai ekologi, dan nilai
religious.
hayati secara berlanjut. Karena secara umum manfaat mempelajari pengetahuan lingkungan bisa
dilihat dari nilai biologi, nilai pendidikan, nilai estetika, nilai budaya, nilai ekologi, dan nilai
religious.
Lalu, masalah lingkungan yang dihadapi saat
ini adalah masalah ekologi manusia. Masalah itu muncul karena perubahan
lingkungan yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang mendukung untuk kehidupan
manusia. Kerusakan lingkungan ini
sudah mengganggu proses alam mengakibatkan banyak fungsi ekologi alam
terganggu.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ekologi dan ilmu lingkungan
secara umum dan menurut para ahli?
2. Apa perbedaan ekologi dan ilmu lingkungan?
3. Bagaimana asas-asas pengetahuan lingkungan?
1.3.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ekologi dan
ilmu lingkungan secara umum maupun menurut para ahli
2. Agar mengetahui perbedaan dari ekologi dan
ilmu pengetahuan
3. Dan mengetahui asas-asas dari pengetahuan
lingkungan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari baik
antara interaksi antar mahluk hidup maupun interaksi antara mahluk hidup dan
lingkungannya.
2.2.
Pengertian Ekologi Menurut Para Ahli
Menurut Miller,
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara organisme serta dengan satu sama lain dan dengan
lingkungan.
Menurut Otto
Soemarwoto, Ekologi adalah ilmu
mengenaihubungan timbal balik antara
mahluk hidup dan lingkungan sekitarnya
Menurut Krebs, Ekologi adalah ilmu
yang meneliti interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan organisme.
2.3. Pengertian Ilmu Lingkungan
Ilmu
lingkungan adalah bidang akademik multidisipliner yang menyatukan ilmu fisika,
biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah, geologi, sains atmosfer, dan geografi
untuk mempelajari lingkungan, dan solusi dari permasalahan lingkungan
2.4. Pengertian Ilmu Lingkungan Menurut Para
Ahli
Emil Salim
Menurut Emil Salim, lingkungan hidup diartikan sebagai benda,
kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan
mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Definisi lingkungan
hidup menurut Emil Salim dapat dikatakan cukup luas. Apabila batasan tersebut
disederhanakan, ruang lingkungan hidup dibatasi oleh faktor-faktor yang dapat
dijangkau manusia, misalnya faktor alam, politik, ekonomi dan sosial.
Soedjono
Soedjono mengartikan lingkungan hidup sebagai lingkungan fisik
atau jasmani yang terdapat di alam. Pengertian ini menjelaskan bahwa manusia,
hewan dan tumbuh-tumbuhan dilihat dan dianggap sebagai perwujudan fisik
jasmani. Menurut definisi Soedjono, lingkungan hidup mencakup lingkungan hidup
manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan yang ada di dalamnya.
Munadjat Danusaputro
Lingkungan hidup adalah semua benda dan daya serta kondisi
termasuk didalamnya manusia dan tingkah perbuatannya yang terdapat dalam ruang
dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup yang lain. dengan
demikian, lingkungan hidup mencakup dua lingkungan, yaitu lingkungan fisik dan
lingkungan budaya.
Otto Soemarwoto
Otto Soemarwoto berpendapat bahwa lingkungan hidup merupakan
semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang kita tempati dan mempengaruhi
kehidupan kita. Menurut batasan tersebut secara teoritis ruang yang dimaksud
tidka terbatas jumlahnya. Adapun secara praktis ruang yang dimaksud selalu
dibatasi menurut kebutuhan yang dapat ditentukan.
Sambas Wirakusumah
Lingkungan merupakan semua aspek
kondisi eksternal biologis, dimana organisme hidup dan ilmu-ilmu lingkunga
menjadi studi aspek lingkungan organisme itu.
Definisi mengenai lingkungan
hidup tidak hanya datang dari para ahli, tetapi definisi tersebut dituangkan
pula dalam undang-undang, yaitu Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalam undang-undang ini,
lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan, dan mahluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 32
tahun 2009 tersirat bahwa lingkungan hiduplah yang mempengaruhi mahluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia. Manusia hendaknya menyadari kalau alamlah yang
memberi kehidupan dan penghidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan beberapa pegertian
diatas dapat disumpulkan bahwa lingkungan hidup adalah ruang dengan kesatuan
benda, daya keadaan, dan mahluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan
mahluk hidup lain.
2.5.
Perbedaan Antara Ekologi dan Lingkungan
Perbedaan antara ekologi dan lingkungan adalah sebagai berikut:
- Perbedaan
mendasar antara ekologi dan lingkungan adalah bahwa lingkungan adalah
segala sesuatu di dunia sementara ekologi adalah studi tentang mereka.
2.
Adanya misi untuk mencari
pengetahuan yang arif, tepat, baru, dan meyeluruh tentang alam sekitar, dan
dampak perlakuan manusia terhadap alam.
3.
Ilmu lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari tentang kedudukan manusia yang pantas di lingkungannya. Sedangkan
ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi antar mahluk hidup
maupun interaksi antar mahluk hidup dengan lingkungannya
2.6 Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
Terdapat beberapa asas-asas pengetahuan lingkungan yaitu sebagai berikut
:
Asas
1
Menyatakan
bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem
yang dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun
diciptakan.
Asas
2
Menyatakan
bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum
Termodinamika II yaitu “Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan
umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi
menuju angkasa.”
Asas
3
Menyatakan
bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada
sumber alam.
Asas
4
Menyatakan
bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh
unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat
maksimum.
Asas
5
Menyatakan
bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
Asas
6
Menyatakan
bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada
saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
Asas
7
Menyatakan
bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam
lingkungan yang mudah diramal.
Asas
8
Menyatakan
bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal
tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat
memisahkan takson.
Asas
9
Menyatakan
bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi
produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan
keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
Asas
10
Menyatakan
bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas
dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani
evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada
lingkungan fisik yang stabil.
Asas
11
Menyatakan
bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap.
Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman
pertanian dilahan transmigran.
Asas
12
Menyatakan
bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada
kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
Asas
13
Menyatakan
bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya
penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian
dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
Asas
14
Menyatakan
bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah
keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar