BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Sebelum membahas wawasan nusantara, terlebih dahulu
mengerti dan memahami wawasan nasional kebangsaan secara universal. Suatu
bangsa menyakini bahwa kebenaran yang hakiki atau kebenaran yang mutlak adalah
kebenaran yang datang dari Tuhan, pencipta alam semesta. Manusia memiliki
kelebihan dari mahkluk lainnya melalui akal pikiran dan budi nuraninya. Namun
kemampuannya dalam menggunakan akal pikiran dan budi nuraninya tersebut
terbatas, sehingga manusia yang satu dan yang lain tidak memiliki tingkat
kemampuan yang sama. Ketidaksamaan tersebut menimbulkan perbedaan
pendapat,kehidupan,kepercayaan dalam hubungan dengan penciptanya dan
melaksanakan hubungan dengan sesamanya. Dan dalam cara melihat serta memahami
sesuatu. Perbedaan – perbedaan inilah yang kita sebut keanekaragaman tersebut
memerlukan perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu memelihara
keutuhan negaranya.
Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupan
kenegaraannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya. Pengaruh itu timbul
dari hubungan timbal balik antara filosofi bangsa,ideologi,saspirasi serta cita
–cita dan kondisi sosial masyarakat ,budaya tradisi, keadaan alam, wilayah
serta pengalaman sejarahnya. Pemerintah dan rakyat melakukan suatum konsepsi berupa
wawasan nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan ini dimaksudkan
untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa.
Kata “wawasan” itu sendiri berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang artinya
melihat atau memandang. Kehidupan suatu bangsa dan Negara senantiasa
dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategis. Karena itu,wawasan itu
harus mampu member inspirasi pada suatu bangsa dalam mengahadapi berbagai
hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dalam
mengejar kejayaannya.
Tinjauan
Pustaka
Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai
oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa teori paham
kekuasaan dan teori geopolitik. Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan
pertimbangan dan pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat
diwujudkan dan dipertanggungjawabkan.
BAB II
PERMASALAHAN
Rumusan
Masalah
1. Apa kedudukan, fungsi dan tujuan Wawasan
Nusantara ?
2. Apa tantangan Implementasi Wawasan Nusantara dengan
adanya era baru kapitalisme?
3. Apa keberhasilan Implementasi Wawasan
Nusantara?
Asas, arah
pandang Wawasan Nusantara
a. Asas Wawasan Nusanatara
Asas wawasan Nusantara merupakan ketentuan – ketentuan
atau kaidah – kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan
diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia (
suku bangsa atau golongan ) terhadap kesepakatan bersama.
b. Arah pandang
–
Arah pandang kedalam
Arah pandang kedalam bertujuan menjamin perwujudan
persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun
aspek sosial.
–
Arah pandang keluar
Arah pandang keluar ditujukan demi terjaminnya
kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah maupun kehidupan dalam
negeri serta dalam melaksanakan ketertiban dunia.
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan
Nusantara
a.
Kedudukan : wawasan nusantara menjadi suatu landasan visional sehingga
paradigma nasional memiliki spesifikasi, dalam menyelenggarakan kehidupan
nasional.
b. Fungsi
: memberikan pedoman, motivasi, dorongan, memberikan rambu-rambu dalam
menentukan segala seuatu kebijakan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggaraan kehidupan masyarakat yang berbangsa dan bernegara.
c. Tujuan
: Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia.
Tantangan Implementasi Wawasan
Nusantara dengan adanya era baru kapitalisme
Kapitalisme
yang semula dipraktekan untuk keuntungan diri sendiri kemudian berkembang
menjadi strategi baru guna memepertahankan paham kapitalisme di era globalisasi
dengan menekan Negara- Negara berkembang, termasuk Indonesia, melalui isu
globa. Hal ini sangat di waspadai karena merupakan tantangan bagi Wawasan
Nusantara.
Keberhasilan Implementasi Wawasan
Nusantara
Wawasan
Nusantara perlu menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap dan
bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, dan menangani permasalahan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang beroriantasi kepada
kepentingan rakyat dan keutuhan wilayah tanah air.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Wawasan
Nusantara adalah cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup
nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga bangsa dan
aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh
dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang
dihasilkan oleh lembaga negara.
Saran
Wawasan
Nusatara hendaknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selalu digunakan
sebagai pedoman menjalankan kehidupan karena kebhinekaan Negara Indonesia yang
begitu besar dapat memunculkan perpecahan bangsa. Wawasan Nusantara dapat di
jadikan dasar hukum yang kuat mengenai batas kedaulatan Negara Indonesia.
Iklan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar