Kamis, 17 Desember 2015

BAB 7 Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu. Dari segi perlaksaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat – atau tidak dibuat – oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.
Perkataan society datang daripada bahasa Latin societas, “perhubungan baik dengan orang lain”. Perkataan societas diambil dari socius yang bererti “teman”, maka makna masyarakat itu adalah berkait rapat dengan apa yang dikatakan sosial. Ini bermakna telah tersirat dalam kata masyarakat bahawa ahli-ahlinya mempunyai kepentingan dan matlamat yang sama. Maka, masyarakat selalu digunakan untuk menggambarkan rakyat sebuah negara.
Walaupun setiap masyarakat itu berbeda, namun cara ia musnah adalah selalunya sama: penipuan, pencurian, keganasan, peperangan dan juga kadangkala penghapusan etnik jika perasaan perkauman itu timbul. Masyarakat yang baru akan muncul daripada sesiapa yang masih bersama, ataupun daripada sesiapa yang tinggal.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa pengertian masyarakat ?
2. Apa saja syarat – syarat menjadi masyarakat ?
3. Apa pengertian masyarakat perkotaan ?
4. Apa saja ciri – ciri tipe masyarakat ?
5. Apa perbedaan antara desa dan kota ?
6. Apa saja lima unsur lingkungan perkotaan ?
7. Apa saja fungsi eksternal kota ?
8. Apa pengertian pedesaan ?
9. Apa ciri – ciri desa?
10. Apa ciri – ciri masyarakat pedesaan ?
11. Apa saja macam – macam pekerjaan gotong royong ?
12. Apa sifat dan hakikat masyarakat desa ?
13. Apa saja sistem budaya petani indonesia ?
14. Apa saja unsur – unsur desa ?
15. Apa saja fungsi desa ?
16. Apa perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan ?

C. TUJUAN


1. Untuk mengetahui pengertian masyarakat
2. Untuk mengetahui syarat – syarat menjadi masyarakat
3. Untuk mengetahui pengertian masyarakat perkotaan
4. Untuk mengetahui ciri – ciri tipe masyarakat
5. Untuk mengetahui perbedaan antara desa dan kota
6. Untuk mengetahui lima unsur lingkungan perkotaan
7. Untuk mengetahui fungsi eksternal kota
8. Untuk mengetahui pengertian pedesaan
9. Untuk menegtahui ciri – ciri desa
10. Untuk mengetahui ciri – ciri masyarakat pedesaan
11. Untuk mengetahui macam – macam pekerjaan gotong royong
12. Untuk mengetahui sifat dan hakikat masyarakat desa
13. Untuk mengetahui sistem budaya petani indonesia
14. Untuk mengetahui unsur – unsur desa
15. Untuk mengetahui fungsi desa
16. Untuk mengetahui perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.

BAB II
LANDASAN TEORI
A.     Masyarakat
Menurut Emile Durkheim , pengertian masyarakat adalah suatu kenyataan objektif dari individu-individu yang merupakan anggotanya.

B.     Masyarakat perkotaan
Menurut Wirth kota adalah suatu pemilihan yang cuup besar padat dan permanen di huni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.

C.     Desa
Desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan , wilayah tertentu yang di sebut desa. Sedangkat masyarakat tradisional adalh masyarakat yang penguasaan iptek rendah seingga hidupnya masi sederhana dan belum komples.






BAB III
ANALISIS 

MASYARAKAT PERKOTAAN ASPEK-ASPEK POSITIF DAN NEGATIF

A.    Pengertian Masyarakat
masyarakat adalah sekumpulan orang yang, terdiri dari berbagai kalangan, baik golongan mampu ataupun golongan tak mampu,  yang tinggal di dalam satu wilayah dan telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati.
B.    Syarat-syarat menjadi masyarakat
1.Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama
 2.Merupakan satu kesatuan
 3.Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup bersama yang menimbulkankebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya

C.    Pengertian masyarakat perkotaan
1.Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
2.Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
3.Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
D.    2 Tipe masyarakat
Tipe masyarakat ada 2 yaitu:
1.     Masyarakat kecil yang belum kompleks, masyarakat belum belajar mengenai aspek-aspek kerja sama.
2.     Masyarakat yang sudah kompleks adalah masyarakat yang sudah mengenal teknologi maju ilmu pengetahuan modern.
E.     Ciri-ciri masyarakat kota
1.Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2.Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3.Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5.Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6.Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7.Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.

F.     Perbedaan kota dan desa

- Masyarakat Pedesaan : Perilaku Homogen, Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan, Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status, Isolasi sosial, sehingga statik, Kesatuan dan keutuhan kultural, Banyak ritual dan nilai-nilai sakral, Kolektivisme.
- Masyarakat Kota : Perilaku heterogen, Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan, Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi, Mobilitas sosial, sehingga dinamik, Kebauran dan diversifikasi kultural, Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular, Individualisme.
G.    Hubungan antara desa dan kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
H.    Aspek positif dan aspek negatif
Ada beberapa aspek positif dan negatif  sebagai berikut:

Aspek Positif :
1.     Perkotaan memberikan peluang kerja yang sangat besar
2.     Perkotaan memiliki fasilitas yang lebih baik
3.     Fasilitas pendidik yang sangat baik fasilitasnya

Aspek Negatif :
1.     Terjadinya kepadatan penduduk di kota karena banyak orang dari desa ke kota
2.     Banyak bangunan liar di pinggiran kota dan di tengah-tengah kota
3.     Jika dari desa ke kota tidak dapat pekerjaan menjadi pengangguran
4.     Karena dari angka pengangguran yang tinggi maka timbul kriminalitas untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari.


A.    5 Unsur Lingkungan Perkotaan

Ada 5 unsur pada lingkungan perkotaan sebagai berikut :
1.             Wisma : unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan
2.      Karya : unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.

3.      Marga : unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.


4.      Suka : unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
5.      Penyempurna : unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.

B.    Fungsi Eksternal dari Kota
1.Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu
2.Pusat dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas
3.Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor :
-   Produksi barang dan jasa
 -   Terminal dan distribusi barang dan jasa.
4.    Simpul komunikasi regional/global
5.    Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global.

MASYARAKAT PEDESAAN

A.    Pengertian Desa
Desa adalah suatu kesatuan yang sangat erat satu sama lain.

B.    Ciri-ciri Desa
Berikut ciri-ciri desa:
1.     Di desa masyarakatnya hidup secara kebersamaan
2.     Di desa sering adanya kegiatan gotong royong
3.     Bangunannya yang masih tradisional.

C.    Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan
1. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
2. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
3. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
4. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
5. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.

D.    Macam-macam Kegiatan Gotong Royong
Ada beberapa macam-macam kegiatan gotong royong yaitu sebagai berikut :
1.     kerja bakti
2.     gotong-royong memperbaiki jembatan atau jalan raya
3.     membantu jika ada acara.



E.    Sifat dan Hakikat Masyarakat Pedesaan
       Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya
adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.

F.     Macam-macam Gejala Masyarakat Pedesaan
Terkadang di desa juga tidak selamanya tentram. Terkadang ada gejala-gejala pada masyarakat pedesaan. Berikut gejala-gejalanya :
1.     Konflik, Biasanya ini terjadi pada masalah sehari-hari dengan tetangga
2.     Kontrovesi, Ini terjadi biasanya karena perbedaan kebiasaan atau kebudayaan yang sudah diterapkan sejak awal
3.     Kompetisi, terkadang di desa pada saat berkompetisi atau saingan bisa menimbulkan positif dan negatif. Negatifnya jika sudah fitnah-fitnah, adu domba dan sebagainya

G.   Sistem Budaya Petani Indonesia
1.     Mereka menganggap bekerja adalah untuk hidup
2.     Untuk menghadapi alam mereka harus bergotong royong
3.     Mereka Berorientasi pada masa sekarang, kurang memikirkan masa depan


H.   Unsur-unsur Desa
1. Daerah, dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis.
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk desa setempat
3. Tata Kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa


I.      Fungsi Desa
1. desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok.
2. desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya.
3. desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dll

PERBEDAAN ANTARA MASYARAKAT PERKOTAAN DENGAN MASYARAKAT PEDESAAN

J.     Perbedaan Antara Masyarakat Perkotaan dengan Masyarakat Pedesaan

1.     Masyarakat pedesaan lebih terkenal dengan sifat religiusnya dibandingkan dengan masyarakat perkotaan
2.     Masyarakat pedesaan lebih mengutamakan sifat sosial dibanding dengan masyarakat perkotaan yang lebih banyak dengan hidup sendiri
3.     Masyarakat pedesaan masih asri atau masih banyak keindahan alamnya dibandingkan masyarakat perkotaan yang lebih banyak gedung-gedung bertingkat
4.     Masyarakat pedesaan lebih banyak bertani, berdagang sebagai pekerjaan sekunder sedangkan di masyarakat perkotaan mata pencahariannya cenderung menjadi terspesialisasi
5.     Kepadatan penduduk di kota lebih padat dibandingkan di penduduk desa


Refrensi :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar